logo-1
Photo by Tim Mossholder on Unsplash

SOLO – Revitalisasi pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) mulai dipercepat. Ini untuk mendorong lulusan SMK mempunyai daya saing yang tinggi. Pembenahan pendidikan SMK dilakukan secara bertahap dan menyeluruh. Prosesnya meliputi penyelarasan kurikulum, penyediaan sarana prasarana, instruktur, penyediaan tenaga pendidik, serta akses magang atau praktek di industri.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VII Jawa Tengah Surakarta Suratno menuturkan, sebanyak 49 SMK negeri maupun swasta di wilayah Solo secara bertahap telah melakukan revitalisasi pendidikan vokasi. Revitalisasi dilakukan untuk menciptakan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

”Itu sudah kami lakukan, supaya kedepan lulusan SMK ini tidak ada yang menganggur. Revitalisasi pendidikan SMK juga sebagai upaya untuk menghasilkan lulusan SDM yang benar-benar kompeten, unggul, dan memiliki daya saing yang kuat,” ujarnya.

Kasi SMK Cabdin Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VII Jawa Tengah Pangarso Yuliatmoko menuturkan, sebagai upaya meminimalisir jumlah pengguruan dari lulusan SMK. Dinas pendidikan bersama sekolah telah menyiapkan banyak program, diantaranya memperbanyak kerja sama dengan dunia usaha dan bursa kerja khusus (BKK). Revitalisasi dari segi kurikulum dan materi pembelajaran juga dilakukan agar lulusan SMK sesuai dengan kebutuhan pasar.

“Jika dilihat dari skil, lulusan SMK ini lebih banyak memiliki pilihan dibandingkan dengan lulusan SMA. Para lulusan SMK bisa bekerja ataupun kuliah, bahkan berwirausaha. Ada juga SMK yang memberikan program kembali belajar lagi ke sekolah setelah lulus untuk memperbaharui skil dan kompetensinya,” ungkapnya

Menurut Pangarso, revitalisasi SMK adalah salah satu langkah konkret untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Khususnya dalam menghadapi perubahan dunia yang sudah memasuki era revolusi industri ke-4, yakni yang akan sangat memanfaatkan teknologi. Pertama, hal yang direvitalisasi adalah pengembangan dan penyelarasan kurikulum dengan Dudi (Dunia Usaha Dunia Industri). Serta memperbanyak kerja sama dengan Dudi.

“Sebenarnya sudah banyak program dan lowongan pekerjaaan itu kami berikan. Pada 2022 dari total lulusan 7.530 siswa, 26.99 persen diantaranya masih dalam masa tunggu kerja. Maka revitalisasi ini penting untuk meminimalisir fenomena tersebut,” tandasnya. (ian/nik)

sumber : https://radarsolo.jawapos.com/pendidikan/05/09/2022/percepat-revitalisasi-pendidikan-smk/

Butuh Bantuan?